Pembangunan Waterfront Malalayang Lanjut, Reklamasi Menuju Infrastruktur dan Wisata Baru di Manado

MANADO,SULUTTEMPO.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut), Pemerintah Kota Manado bersama pengembang PT TJ Silfanus menggelar sosialisasi dan konsultasi publik Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk pembangunan waterfront di kawasan Malalayang.

Kegiatan ini berlangsung di Kantor Wali Kota Manado dan dihadiri sejumlah tokoh, akademisi, serta perwakilan masyarakat.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemprov Sulut Arfan Basuki, menyampaikan bahwa reklamasi ini merupakan langkah untuk mendukung perkembangan Kota Manado dan Provinsi Sulawesi Utara secara keseluruhan.

Menurutnya, setiap pelaksanaan usaha pasti akan menciptakan dampak, sehingga penting untuk meminimalisir dampak negatif dan mengubahnya menjadi dampak positif. “Tugas pemerintah adalah mengelaborasi semua dampak. Reklamasi ini, meskipun baru tahap pertama, sudah dilakukan dengan kajian yang matang dan harus memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat sekitar,” ujar Arfan.

Ditempat yang sama Asisten I Pemerintah Kota Manado, Julises Oehlers, mengatakan bahwa visi dan misi Wali Kota Andrei Angouw dan Wakil Wali Kota Richard Sualang (AARS) adalah untuk meningkatkan infrastruktur dan ekonomi Kota Manado.

“Ke depan, kami ingin infrastruktur di Kota Manado semakin baik agar mampu mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Pembangunan ini akan meliputi kawasan Malalayang 1 hingga Malalayang 1 Timur,” ujar Oehlers.

Sementara itu Direktur PT TJ Silfanus Aswin Widjarnako, menjelaskan bahwa pembangunan waterfront ini melibatkan investasi besar, dengan tahap pertama reklamasi seluas 19,97 hektare dan kedalaman 7 meter yang telah mendapatkan persetujuan pemanfaatan ruang laut.

“Pemilik perusahaan adalah putra asli Tahuna yang ingin memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah. Proyek ini tidak hanya mencegah abrasi akibat angin barat, tetapi juga membawa dampak positif bagi penduduk sekitar,” jelas Aswin.

Lebih lanjut, Aswin mengungkapkan bahwa lokasi reklamasi akan dikembangkan menjadi area wisata baru dengan fasilitas hotel komersial, ruang terbuka, serta berbagai penunjang lainnya. Pihaknya juga berkomitmen untuk mengakomodasi usulan dan masukan masyarakat dalam setiap tahapan pembangunan.

“Tahap pertama itu sudah akan mulai. Kita rencanakan tahun depan tuntas. Jadi masyarakat di Malalayang 1 itu sudah mulai merasakan dampaknya. Ketika angin barat yang sangat kencang, masyarakat sudah mulai terlindungi. Untuk jumlah investasi masih dinilai yang sama. Kita itu sudah mendapatkan izin pemanfaatan ruang laut dari Pemerintah Pusat. Karena itu kita bekerja sesuai dengan regulasi,” bebernya.

Kajian Akademik dan Dukungan Stakeholder
Sosialisasi ini turut dihadiri oleh pakar-pakar ternama seperti Prof Charles Kepel dan Prof Yani Kusen, serta beberapa profesor lainnya yang memberikan kajian dari berbagai aspek.

Selain itu, hadir pula perwakilan Kapolres Manado dan Dandim 1309 Manado untuk memastikan pembangunan berjalan sesuai aturan dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

Dengan adanya proyek ini, pemerintah dan PT TJ Silfanus berharap kawasan waterfront Malalayang dapat menjadi ikon baru Kota Manado yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekitar. (rk/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *