SULUTTEMPO.COM – Plt. Kadis Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara, Nova Pangemanan secara tegas mengatakan bila di Sulut tidak ada babi yang terkena virus African Swine Fever (ASF).
“Sesuai hasil uji klinis laboratarium Maros, ternak babi di Sulut aman, masih zero dari virus ASF tersebut,” kata Nova Pangemanan, Senin (19/6/2023).
Dikatakan Nova Pangemanan Isu ASF masuk Indonesia sejak tahun 2020, dampak dari isu ASF ini sangat merugikan peternak babi karena harga pasaran anjlok.
Tentu, kata Pengemanan pihak pemprov bersama stakeholder terkait terus melakukan pengawasan di lintas darat perbatasan wilayah Sulawesi Utara (Sulut). Hal ini harus diwaspadai oleh masuknya ternak babi dan daging babi dari luar Sulut.
Disampaikannya, Pemprov Sulut sejak Mei telah melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Polda Sulut dan Balai Karantina, Gubernur melalui Sekprov telah mengeluarkan surat edaran kepada Pemkab/Pemkot agar disediakan tempat pemusnahan.
“Yang berpeluang masuk lewat lalulintas darat melalui Kabupaten Bolsel dan menyebar ke Bolmut, langkah cepat yaitu dokter hewan standby 1×24 jam di wilayah masuk dan lintas lewat, langsung mengambil sampel di kirim ke maros,” ujarnya.
Ia menegaskan lagi bahwa wabah virus ASF yang menulari ternak babi bukan penyakit zoonosis. Dengan demikian, daging babi aman dan sehat untuk dikonsumsi.
“Zoonosis merupakan penyakit yang secara alami dapat menular dari hewan vertebrata ke manusia atau sebaliknya. Namun ASF bukan termasuk penyakit tersebut,” tegasnya.
Untuk itu, Pangemanan meminta masyarakat agar berpartisipasi aktif untuk mensosialisasikan kepada masyarakat luas agar tidak takut mengkonsumsi daging babi. Apalagi, ternak babi merupakan salah satu penopang perekonomian di Sulawesi Utara (Sulut).
Diketahui Distanakda Sulut sangat gencar melakukan pengambilan uji sampel. Dari 1600 ekor babi kandang milik warga di Desa Kanonang Kabupaten Minahasa dari hasil laboratorium negatif ASF. Dan sampel peternak di wilayah Dumoga yang akan dikirim ke provinsi Kalteng berjumlah 230 ekor negatif ASF dan 270 ekor babi (Bocil) berumur dua bulan dari kabupaten Minsel yang akan dikirim ke provinsi Kalteng tersebut dari hasil tes darah dinyatakan negatif ASF.
(RK)