Uncategorized

Distanakda Sulut Siapkan Program Strategis Pembangunan Pertanian Tahun 2023

SULUT,Suluttempo – Dalam rangka mengoptimalkan program operasi daerah selesaikan kemiskinan (ODSK) di sektor Pertanian dan Peternakan pada tahun 2023 berjalan ini. Maka, Dinas Pertanian dan Peternakan Daerah Provinsi Sulut siap mengembangkan pertanian yang lebih hebat lagi.
Untuk menyamai persepsi pembangunan pertanian di Sulut ada empat titik program strategis 2023 yakni :
1.Pengendalian inflasi Barito, beras, telur ,daging dengan melaksanakan gerakan tanam Barito, pangan serta mengontrol ketersediaan melalui luas tambah tanam, luas panen dan harga semua produk penyumbang inflasi.
2. Pengendalian krisis pangan global dengan mengejar Ltt Padi, jagung, hortikultura, termasuk bahan pangan lokal umbi-umbian, pisang.
3. Mencegah riak-riak kurangnya pupuk dgn sosialisasi besar-besaran teknologi pembuatan dan pemanfaatan-pemanfaatan biosaka-biosaka sampai di level penyuluh dan petani serta mempercepat penyerapan pupuk  bersubsidi melalui sosialisasi, monitoring,evaluasi sampai di kios-kios petani.
4. Pencegahan dan penanggulangan penyakit Mulut dan Kuku terutama memperketat pengawasan di lintas perbatasan darat bolsel dan bolmut serta untuk minahasa raya yang berpotensi budidaya ternak babi dilaksanakan desinfektan kandang, pekerja, petugas serta pembeli yang lalu lalang disekitar kandang.
“Pertanian tidak boleh berhenti. Semua komoditas, kita tetap mengacu kebijakan nasional. Serta memperkuat program OD-SK yaitu Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut Dinas Pertanian dan Peternakan Daerah (Distanakda) Sulut, Nova Wihelmina Pangemanan kepada elnusanews.com, Jumat (3/2/2023).
Nova Pangemanan mengatakan semua mengikuti instruksi nasional komoditas padi dan jagung akan tetap digenjot. Karena, setiap tahunnya dua komoditas itu menunjukan tren positif.
“Keduanya itu sudah berjalan, dapat diterima akrab dalam budidaya pertanian di tengah-tengah petani yang ada di 15 kabupaten/kota se Sulut,” ungkapnya.
Namun, tak hanya dua komoditas termasuk holtikultura yang menjadi fokus Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut sepanjang tahun ini, yakni komoditi penyumbang inflasi berupa bawang, rica dan Tomat.
“Mudah-mudahan target ini bisa terwujud, perlu adanya sinergitas antar provinsi dan 15 kabupaten/kota se Sulut. Memang ada daerah prioritas, seperti Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Minahasa dan Bolaang Mongondow. Itu karena melihat dari ketersediaan lahan. Tapi, untuk daerah lain, seperti Bolmut, Boltim, Sangihe, Mitra, Minahasa, Bolsel dan Tomohon, Bitung, Kotamobagu, Manado serta Talaud sesuai potensi pengembangan pembangunan pertanian. Bukan kita tinggalkan akan tetap diperhatikan,” tuturnya.

(ROKER)

Postingan Lainnya

Standby Hingga Tengah Malam, Pemprov Sulut Terus Maksimalkan Posko Bantuan Bencana Gunung Ruang

Sulut Tempo

Penamatan SMA Negeri 7 Manado, Pesan Wagub Steven Kandouw: Setelah lulus Jangan Tinggalkan Pertemanan

Sulut Tempo

Tutup Discover North Sulawesi, Puan Maharani: Tepuk Tangan untuk Sulut

Sulut Tempo

Leave a Comment