SULUTTEMPO.COM – Gubernur Sulut Olly Dondokambey akhirnya melantik secara resmi Wilhelmina Nova Pangemanan sebagai Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang sebelumnya menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) didinas tersebut.
Proses pelantikan berlangsung di Ruangan CJ. Rantung Kantor Gubernur Sulut, Kamis (1/2/2024) kemarin, yang turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Steven Kandouw dan sejumlah pejabat eselon dua lingkup Pemprov Sulut.
Gubernur Olly dalam arahannya mengatakan kepada pejabat yang baru dilantik kiranya memberikan karya untuk Sulut yang lebih maju.
“Selamat bekerja dan selamat berkarya. Kiranya kepercayaan yang diemban mampu dilaksanakan demi kemajuan Bumi Nyiur Melambai,” tutur Olly.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Wilhelmina Nova Pangemanan mengaku bersyukur atas kesempatan dan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
“Pastinya bersyukur kepada Tuhan atas penyertaannya hingga saat ini. Saya pribadi dan keluarga berterima kasih kepada Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (OD-SK) serta Sekretaria Daerah Steve Kepel atas kepercayaan yang diberikan kepada saya,”ungkapnya.
Kedepan kata, Nova sapaan akrabnya mengatakan dalam rangka mengoptimalkan program operasi daerah selesaikan kemiskinan (ODSK) di sektor pertanian dan peternakan.
Dirinya bersama jajaran Distanakda Sulut akan fokus pada kegiatan berupa:
1. Mengantisipasi inflasi beras dan jagung serta produk hortikultura penyumbang inflasi daerah berupa barito mengangkat program corporasi padi, jagung, nursery sayuran sehingga petani menjadi penangkar. Dan produsen benih menghasilkan padi, jagung, barito sebagai konsumsi dan sebagai benih untuk penambahan indeks pertanaman serta perluasan areal tanam yang intinya dari petani oleh petani dan untuk petani serta masyarakat.
2.Integrasi farming dimana dalam 1 lahan terdapat integrasi pertanian dan peternakan untuk pembangunan pertanian berkelanjutan dari hulu ke hilir memanfaatka limbah pertanian dan kotoran hewan sebagai pupuk organik sehingga mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian pupuk kimia mendapatkan hasil panen yang aman dan sehat untuk di konsumsi dengan memanfaatkan penggunaan ” biosaka” dari alam oleh alam dan untuk alam.
3. Pencegahan dan Penanggulangan penyakit hewan menular, zoonosis dan nonzoonosis berupa PMK, ASF babi dan lain-lain melalui pemahaman biosekurity bagi peternak.
4.Sulut menjadi kawasan petani mandiri benih dan tidak mengharapkan di datangkan dari daerah lain.
Selain itu, Nova Pangemanan menjelaskan program mari jo bakobong adalah merupakan program yang digagas langsung oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (OD-SK).
“Program ini sudah berjalan dalam masa kepemimpinan OD-SK. Masyarakat pun tau bahwa dengan adanya perkembangan ekonomi Sulawesi Utara, sektor pertanian memberikan kontribusi yang positif. Dan antara lain ini di drive oleh program marijo bakobong. Keberhasilan program ini diimplementasi juga termasuk di kabupaten/kota di Sulawesi Utara (Sulut).
(RK)