SULUTTEMPO.COM – Dalam rangka mengantisipasi musim kering akibat dari kondisi iklim El-Nino yang berlangsung selama empat bulan terakhir ini. Tentunya perlu untuk menjaga kontinuitas produksi pangan di provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Maka, pemerintahan Olly Dondokambey dan Steven Kandouw (ODSK) melalui, Dinas Pertanian dan Peternakan Daerah (Distanakdal) Sulawesi Utara (Sulut) bersama pemerintah kab/kota dan melibatkan kelompok tani (poktan) melakukan Gerakan Pengendalian (Gerdal) Serentak Antisipasi El Nino, lewat dalam jaringan (Daring), Rabu (30/8/2023).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Distanakda Provinsi Sulut, Nova Wilhelmina Pangemanan mengatakan gerakan pengendalian (Gerdal) antisipasi el nino merupakan bentuk demonstrasi penyiraman lahan sawah/kering dengan memanfaatkan pompa air yang telah dibagikan kepada kelompok tani (Poktan) pada tahun 2017-2019.
“Ini merupakan instruksi pak Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (ODSK) dalam rangka mengatisipasi fenomena el nino yang berdampak pada sektor pertanian. Lewat daring bersama kab/kota dan poktan kami gencar melakukan penyiraman di lahan-lahan pertanian yang membutuhkan air dalam upaya untuk menjaga produksi pangan di provinsi Sulut,” ujar Nova Pangemanan.
Nova menyebut, el nino memang dapat mengganggu pertanian, serta ada komoditas yang rentan dan tidak terhadap kekeringan.
Dia menjelaskan, tanaman pangan yang memiliki akar dangkal adalah yang paling rentan terhadap el nino.
“Sehingga kami fokus ke padi, jagung, barito dan tanaman holtikura lainnya karena paling rentan dan butuh banyak air,” ucapnya.
Ditambahkannya lewat kegiatan Gerakan Pengendalian (Gerdal) Serentak Antisipasi El Nino di provinsi Sulawesi Utara (Sulut)
tersebut akan terus melakukan koordinasi fasilitasi.
“Ini dalam rangka mendukung dan menjabarkan apa yang menjadi kebijakan dan arahan yang sudah disampaikan Gubernur Sulut Olly Dondokambey,” ujarnya.
Sembari ia menyebutkan bahwa Gerdal antisipasi El Nino ini juga dalam rangka mendukung program ODSK yakni “marijo bakobong” dan penyelamat tanaman pertanian.
“Lewat penyiraman terhadap tanaman pangan dan hortikultura yang merupakan salah satu produk penyumbang dan pengendali inflasi daerah untuk mendukung ketersediaan dan kedaulatan pangan di Sulut serta menghadapi kebutuhan akhir tahun menjelang Natal 2023 dan antisipasi krisis pangan global,” tandasnya.
Diketahui Gerakan Pengendalian (Gerdal) El Nino secara serentak di 15 Kabupaten/kota se Sulut lewat daring ini turut dihadiri oleh Wawali Kota Nanado, Richard Sualang dan dinas terkait Provinsi, Kabupaten/Kota, penyuluh pertanian, petugas POPT, PBT, Gapoktan serta dihadiri oleh sekira 200 kelompok tani se Sulut yang telah standby di lahan masing-masing.
(RK)